Disdik Sumenep Serahkan 6,4 Milyar Untuk BPPDGS

oleh -133 views
Istri Bupati Sekaligus Ketua PKK Kabupaten Sumenep, Nur Fitriana Busyro, Didampingi Kepala Disdik setempat, A. Sadik (pakai kemeja putih), Menyerahkan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta.

Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 19 September 2018- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, melalui Dinas Pendidikan setempat menyerahkan bantuan penyelenggaraan pendidikan diniyah dan guru swasta (BPPDGS), Rabu (19/9/2018).

Anggaran tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat 1 dengan total anggaran Rp. 6,49 Milyar untuk 1.436 lembaga.

Isteri Bupati Sumenep yang sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sumenep, Nurfitriana Busyro saat menyerahkan Bantuan Penyelenggaraan Pendidikan Diniyah dan Guru Swasta di SKD Batuan berharap agar bantuan tersebut menjadi spirit memotivasi untuk ikut serta memajukan pendidikan Sumenep.

“Harapan kami semoga para guru mengajar siswa-siswi dengan hati dan menghadirkan anak didiknya dalam doa. Bahkan, para guru juga diharapkan meningkatkan kapasitas pengetahuan yang tidak pernah berhenti untuk belajar, guna menambah wawasan dan pengetahuannya,” katanya, Rabu (19/9/2018).

Selain itu, guru harus menguasai variasi metode pembelajaran dalam upaya menciptakan situasi pengajaran yang menyenangkan, baik melalui tindakan maupun media pembelajaran variatif dan inovatif.

“Nantinya, para guru tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan saja, melainkan juga membekalinya dengan pendidikan karakter, supaya anak didiknya menjadi siswa yang berilmu dan berahlak mulia,” tuturnya.

Pemkab Sumenep lanjut Fitri juga telah mengimplementasikan program baca tulis Al-Quran, dan wajib diniyah bagi sekolah dari jenjang SD hingga SMA.

“Ini bagian dari program sebagai tanggung jawab untuk membekali peserta didik dengan karakter dan nilai agama yang kuat,” terangnya.

Sementara Kepala Disdik Sumenep, A. Sadik menuturkan, pemberian bantuan biaya operasional penyelengara pendidikan itu sesuai dengan kebutuhan mendasar dan pokok bagi santri atau warga, siswa madrasah diniyah, paket A atau B, ustadz atau guru madrasah diniyah takmiliyah ula atau wustho, salafiyah ula atau wustho, dan guru swasta SD/MI serta SMP/MTS.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan guru, sekaligus mencegah siswa putus sekolah jenjang madrasah diniyah takmiliyah.

“Ini bagian dari program membantu siswa yang kesulitan pendidikan yang disebabkan karena kondisi ekonomi, geografis, demografis maupun alasan sosial lainnya,” tukas A. Sadik. (Fik/Nit)

No More Posts Available.

No more pages to load.