Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 13 Juli 2017- Secara mengejutkan, diruang rapat paripurna DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, Bupati setempat A. Busyro Karim, setelah menyalami anggota DPRD PAW yang baru saja dilantik, mengatakan pernyataan pedas di depan puluhan anggota DPRD setempat. Bupati Sumenep, menuding anggota DPRD setempat bekerja berbasis uang.
Bupati, yang turun dari kursi podium langsung mengambil mikrofone yang ada di pojok depan paling utara atau yang sebelumnya dipakai oleh pembawa acara pelantikan di Graha Paripurna DPRD setempat.
“Tadi saya sudah pamit ke Ketua DPRD, ada yang ingin saya sampaikan kepada seluruh anggota DPRD Sumenep, ” terang Bupati mengawali pembicaraannya di mikrofone, Kamis (13/7/2017).
Lanjut Bupati, tudingan itu atas hasil yang ada selama ini. Sebab setiap selesai satu materi Badan Musyawarah (Bamus), setelah itu anggota DPRD jalan- jalan. Dan untuk membahas satu materi lagi, jalan-jalan lagi.
“Itu artinya kerja DPRD ini berbasis uang, bukan berbasis apa yang kita harapkan,” tegas Bupati.
Selain itu, Bupati juga menyampaikan bahwa sudah ada rekomendasi yang tiga bulan belum turun dari DPRD.
Disampaikan oleh Bupati, rekomendasi yang diajukan ke DPRD itu salah satunya Mushallah di Pemda akan digantikan menjadi Masjid. Anggarannya telah melekat di bagian umum.
“Hanya memindah dari bagian umum ke Dinas Perumaha Rakyat, Kawasan Pemukiman (PRKP) dan Cipta Karya saja tiga bulan gak selesai-selesai. Waktu tiga bulan itu untuk apa DPRD yang digunakan disini?,” tukas Bupati menggebu-gebu.
Acara pelantikan yang dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati, Achmad Fauzi juga dihadiri oleh sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Menanggapi hal itu, Ketua DPRD Sumenep, Herman Dali Kusuma tidak mengelak tudingan pedas dari Bupati. Karena menurutnya, penilaian Bupati tersebut ada benarnya dan tidak salah.
“Pernyataan Bupati adalah nasihat bagus. Siapa pun yang memberikan nasihat, perlu diperhatikan demi kebaikan bersama. Hanya saja, soal DPRD sering jalan-jalan itu sudah sesuai dengan prosedur,” pungkasnya. (Fik/Nita)