Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 4 Oktober 2018- Walaupun berada dibalik jeruji besi, nara pidana (Napi) yang ada di Rumah Tahanan (Rutan) Klas IIB Sumenep, Madura, Jawa Timur, tetap ikut mendoakan para korban gempa bumi dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis (4/10/2018).
Gempa dan tsunami yang melanda Palu dan Donggala itu, menimbulkan kesedihan yang mendalam. Duka dan kesedihan ini tak hanya dirasakan publik Tanah Air, di Mancanegara juga ikut berbelasungkawa.
Warga binaan Rutan Sumenep mendoakan agar masyarakat Sulawesi Tengah yang menjadi korban bencana alam segera pulih dan mampu melewati semua kesulitan yang sedang diderita saat ini.
“Kami hanya bisa mendoakan dan melakukan shalat gaib, semoga seluruh masyarakat di Donggala dan Palu dengan harapan dapat melewati kesulitan yang terjadi,” kata Salim Ahmad, salah satu warga binaan Rutan Sumenep, Kamis (4/10/2018).
Peristiwa tersebut, diharapkan tidak menjadi traumatik mendalam bagi korban. Tetapi, korban yang masih selamat diberikan kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi kejadian tersebut.
Sementara Kepala Rutan Kelas IIB Sumenep, Beni Hidayat menuturlkan, kegiatan istighosah dan doa bersama ini sebagai bentuk rasa duka yang mendalam atas bencana yang menimpa warga Sulawesi Tengah.
“Ada sekitar 100 napi yang terlibat doa bersama ini, dari jumlah total 279 napi di Rutan Kelas 2B Sumenep,” tuturnya.
Sedangkan, untuk penggalangan dana sambung dia, tidak diwajibkan hanya bersifat suka rela bagi yang mau menyumbang, termasuk bagi petugas yang ada di rutan.
“Nanti dari hasil penggalangan dana akan disalurkan kepada korban tsunami dan gempa melalui Kanwil Jatim,” tukasnya. (Fik/Nit)