Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 7 Februari 2018- Dari Sumenep, penggalangan dana untuk membantu keluarga guru Ahmad Budi Cahyanto, yang dianiaya oleh siswanya beberapa waktu lalu (2/2/2018), sampai saat ini sudah mencapai Rp 44 juta.
Informasinya, dana tersebut akan diberikan hari ini kepada keluarga korban. Jumlah tersebut merupakan akumulasi hasil penggalangan yang dilakukan Forum Honorer Kategori Dua (FHK-2), Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupateb Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Alhamdulillah, sudah terkumpul sekitar Rp 44 juta. Dana itu merupakan akumulasi keseluruhan dari FHK-2, STKIP dan PGRI,” kata Ketua Honorer Kategori Dua Sumenep, Abd. Rahman, Rabu (7/2/2018).
Rahman mengaku sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Oleh sebab itu pihaknya bersama organisasi keguruan di Sumenep untuk melakukan penggalangan dana.
Dijadwalkan, para koordinator dari tiga organisasi tersebut hari ini akan bertemu di Rumah Dinas (Rumdis) Bupati Sumenep, A. Busyro Karim.
Lalu akan melanjutkan mengunjungi rumah duka, di Desa Jrengik, Kecamatan Sampang, Madura.
“Kesepakatannya ngumpul di Rumdis Bupati, lalu kami akan berangkat bersama-sama,” tukasnya.
Untuk diketahui, guru Budi meninggal setelah diduga dianiaya oleh MH, yang merupakan siswanya.
Guru Budi merupakan guru tidak tetap (GTT) di SMA Torjun, Sampang. Sebelum meninggal guru Budi dikabarkan mengalami pecah pembuluh darah disekitar kepala. (Fik/Nita)
