Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 15 Februari 2019- Wawasan kebangsaan (Wasbang) adalah sudut pandang suatu bangsa dalam memahami keberadaan jati diri dan lingkungannya. Hal tersebut merupakan penjabaran dari falsafah bangsa sesuai dengan keadaan wilayah suatu Negara dan Bangsa.
Wawasan Kebangsaan merupakan materi yang sangat penting yang akan diberikan kepada peserta diklat Pimpinan Tingkat IV angkatan 3 tahun 2019 yang diikuti para pegawai eselon 4, para kasi dan kapa UPT Kecamatan se-kabupaten Sumenep di gedung SKB Batuan, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (14/2/2019) kemarin.
Sebagai pemateri Wawasan Kebangsaan Danramil 0827/02 Kalianget Kapten Inf Taryono menyampaikan, pemberian materi wasbang yang diberikan tentang 4 Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika.
Empat Pilar Kebangsaan sangatlah penting karena merupakan tiang penyangga yang kokoh (soko guru) agar rakyat Indonesia merasa nyaman, aman, tentram, dan sejahtera, serta terhindar dari berbagai macam gangguan dan bencana.
“Suatu pilar kebangsaan harus kokoh dan kuat untuk menangkal berbagai bentuk ancaman dan gangguan, baik dari dalam maupun dari luar. Pilar kebangsaan Indonesia yang berupa belief system harus dapat menjamin terwujudnya ketertiban, keamanan, kenyamanan, keadilan, dan kesejahteraan bagi semua warga Negara. Karena itulah seorang pemimpin harus mengerti dan paham hal tersebut ” tegas Kapten Taryono.
Dengan adanya Diklat Pimpinam tingkat IV angkatan 3 ini maka nilai-nilai bela negara seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, Pancasilais, rela berkorban untuk bangsa dan negara serta memiliki kemampuan bela negara khususnya untuk nilai-nilai Pancasila akan tertanam.
Selain itu wasbang harusnya tidak hanya pada diklat-diklat seperti ini, melainkan dengan pendekatan keberbagai lapisan, karena sangat diperlukan untuk memberikan pendidikan yang layak kepada generasi penerus bangsa.
Sehingga diharapkan dapat mengurangi tindak kriminal yang dilakukan generasi muda, misalnya tawuran, pencurian, asusila, obat-obatan terlarang hingga pembunuhan.
“Dimana lembaga pendidikan baik sekolah maupun keluarga menjadi faktor penentu bagi generasi muda, sekolah dan orang tua harus dapat memberikan wadah yang baik bagi anak muda untuk menyalurkan ide dan kreatifitas mereka untuk hal-hal yang positif,” tukas Taryono.
Setiap pribadi merupakan pemimpin minimal pemimpin bagi diri sendiri, diklat pimpinan ini sangat bermanfaat untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dan terjaganya pilar-pilar Kebangsaan. (Red)