Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 10 Februari 2017- Cuaca ekstrim yang terjadi selama sepekan ini membuat sejumlah persediaan sembako di Pulau Kangean, Sumenep, Madura, Jawa Timur terus menipis. Hal tersebut diakibatkan lantaran transportasi laut yang biasa berlayar untuk mengirim bahan kebutuhan warga tak lagi beroperasi mengingat angin dan ombak yang cukup tinggi.
Anggota DPRD Sumenep asal Pulau Kangean, Badrul Aini menuturkan bahwa sejumlah komoditi yang mulai habis itu salah satunya beras dan LPG. Kemungkinan jika beberapa hari ini belum kunjung ada kapal yang berlayar akan berpotensi habis.
”Kemarin harga beras mencapai 15 ribu per kilo gram, tapi barangnya sulit didapatkan,” kata Badrul, Jumat (10/2/2017).
Ia menuturkan bahwa masyarakat mulai resah. Selain tidak bisa memasak, juga untuk mencari kebutuhan pokok sudah tidak ada. Bahkan, setiap toko yang biasa menjual sembako tidak lagi beroperasi karena stok barang sudah tidak ada.
Karena diketahui, untuk sementara pemasok sembako yang biasa mengirim kepulauan harus menyandarkan perahunya. Melihat ketinggian ombak yang di taksir mencapai 4 meteran. Kapal yang bisa beroperasi harus bersandar tidak berani berlayar.
”Mau beli ke Pulau Sapeken kan mereka tidak berani, selain jaraknya cukup jauh dan cuaca buruk mengakibatkan kapal tak bisa berlayar,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Arjasa, Farid saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya memang mengakui saat ini sejumlah harga komoditi, seperti beras, telur dan ayam melonjak dibandingkan hari-hari sebelumnya. Pihaknya mengklaim kenaikan harga di Kepulauan merupakan hal yang biasa, karena saat ini cuaca di perairan Kabupaten Sumenep sedang buruk.
“Kalau stok sedikit sudah pasti berdampak terhadap harga. Itu sudah hukum ekonomi,” tegasnya.(Fik/Nita)