Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 3 Desember 2017- Cara Babinsa Koramil 0827/04 Bluto, Sumenep, Madura, Jawa Timur, memotivasi warganya dalam meningkatkan swasembada pangan, dengan menggalakkan pendampingan.
“Pendampingan itu berupa ikut merawat tanaman jagung milik petani di Dusun Pasir, Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto, Sumenep,” Sertu Kurniawan, Babinsa Koramil Bluto, Minggu (3/12/2017).
Diversifikasi adalah istilah dalam swasembada pangan yang merupakan bagian dari program swasembada pangan yang memiliki pengembangan pilihan atau alternatif lain makanan pokok selain padi atau nasi.
Selain padi dan kedelai, jagung juga merupakan salah satu hasil pertanian yang sedang digalakkan oleh Dinas Pertanian. Sebagian masyarakat memanfaatkan jagung sebagai makanan pokok selain nasi/beras, bahkan sebagai pengganti nasi.
“Jadi yang dicanangkan Dinas Pertanian untuk meningkatkan hasil panen jagung sudah tepat,” tuturnya.
Ia menambahkan, bagwa upaya khusus yang di programkan pemerintah tidak padi saja namun juga jagung dan kedelai.
“Sedangkan tugas babinsa hanya sebatas mendampingi sesuai arahan dari pemerintah dan pimpinan kami kepada petani, karena babinsa bukan PPL ataupun tanaga bantu petani. Namun babinsa hanya bisa mengajak dan memberi motivasi agar petani mau menanam jagung selain kedelai dan padi,” ujar Sertu Kurniawan.
Sementara Kapten Inf Galang Prayitno selaku Komandan Koramil 0827/04 Bluto mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan pendampingan terhadap petani yang harus dilakukan, guna mendorong semangat kepada para petani.
“Tujuannya untuk meningkatkan hasil produksi panen, serta kwalitas tanaman demi tercapainya target swasembada pangan sesuai harapan komando Atas,” ungkapnya.
Dengan adanya pendampingan Babinsa serta penyuluhan oleh PPL terhadap petani di lapangan, diharapan hasil panen jagung petani bisa melimpah. Sehingga program prmerintah dapat terwujud untuk mensukseskanĀ program ketahanan swasembada pangan Nasional.
“Kerjasama dari seluruh elemen masyarakat mulai dari Babinsa, UPT Pertanian, PPL, kelompok tani dan para petani itu sendiri sangat penting dilakukan. Karena dalam keberhasilan pertanian tidak lepas dari wujud kerjasama dari berbagai pihak,” pungkas Danramil. (Nit)