Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 18 November 2019- Bupati Sumenep A. Busyro Karim bersama jajaran Forpimda dan sejumlah Kepala OPD, melakukan safari kepulauan ke Masalembu selama dua hari sejak tanggal 16-17 November 2019.
Dalam kunjungannya ke Pulau Masalembu, Bupati membeberkan 4 pelayanan infrastruktur kepulauan yang tengah dalam tahap pengerjaan dan sekaligus akan dapat dirasakan kehadirannya.
Yang pertama, kata Bupati, bahwa bantuan bulanan kepada masyarakat yang sebelumnya berupa raskin, kemudian berubah ke beras kesejahteraan (Rastra), namun sejak tahun 2020 mendatang sudah diganti bantuan uang sebesar Rp 110 ribu perbulan.
“Jadi, bantuan berupa uang tersebut boleh diambil kapan saja melalui paket e-warung yang dikelola oleh Bank Mandiri. Terserah mau diambil tanggal berapa, pokoknya seratus sepuluh ribu. Sudah ada e-warung di sana, tinggal digesek, dibelikan beras, jangan dibelikan sepeda motor,” ujar Bupati.
Selanjutnya, pelayanan penerangan selama 24 jam untuk masyarakat Masalembu, khususnya bagi warga Desa Masakambing.
Busyro menambahkan, bahwa pelayanan penerangan ini akan disempurnakan secara bertahap. Sebelumnya, jelasnya, pemerintah sudah memenuhi infrastruktur listrik di Sapeken. Kemudian disusul Pulau Raas dan Sapudi.
“Untuk listrik di Masalembu ini masih nyala antara 8-9 jam. Setelah adzan Isya baru menyala dan adzan Subuh sudah padam,” terang Busyro disambut tawa hadirin.
Bupati dua periode ini juga menambahkan, pelayanan yang ketiga adalah pengaktifan jaringan 3G dari operator Telkomsel untuk seluruh wilayah Masalembu.
“Hari ini kami bersama Telkomsel, dan hari ini juga sudah dipasang jaringan 3G,” katanya sambil memanggil Kepala Kantor Telkomsel Indonesia cabang Sumenep, Hendril, untuk menyampaikan langsung terkait pengerjaan ‘on air’ 3G tersebut.
Bupati meminta kepada warga bahwa ketersediaan fasilitas jaringan 3G tersebut, di satu sisi bisa berupa nikmat ‘Alhamdulillah’, dan di sisi yang lain bisa mejadi ‘Innalillah’ apabila digunakan untuk hal-hal yang tidak-tidak.
“Itu nanti dapat mengakses apa saja. Kalau imannya tidak kuat, bisa digunakan macem-macem. Dan kalau punya anak, tidak keluar dari dalam kamar, itu perlu diawasi. Khawatir mengakses hal-hal yang tidak senonoh,” pesannya.
Sedangkan pelayanan keempat, adalah pelayanan keuangan dari BPRS. Masyarakat Masalembu sudah tidak perlu repot-repot mendatangi kantor BPRS.
“Insya Allah bulan depan, sudah bisa digunakan mesin ATM tanpa kartu di Kantor cabang BPRS Masalembu,” ungkapnya.
Sebelum menutup pembicaaran, Bupati Busyro mengimbau agar tetap berpegang teguh pada prinsip ekonomi keislaman. Bahwa masyarakat Masalembu pada khususnya, tidak diperkenankan menukar uang dengan uang.
“Jadi tidak boleh, jika saya menukar uang sekian dapat uang sekian. Kalau mau beli barang, beli barang. Jangan uang beli uang,” pesan orang nomor satu di kabupaten yang berlambang kuda terbang itu. (Nit)