Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat, 29 Oktober 2021- Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Achmad Fauzi, melakukan mutasi terhadap 173 pejabatnya, Jumat, 29 Oktober 2021.
Pelantikan dan pengambilan sumpah bagi ratusan ASN itu dilakukan dua tahap. Untuk tahap pertama pelantikan dan pengambilan sumpah pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep sebanyak 36 orang, perinciannya 34 orang, di antaranya eselon IV.A dan IV.B seperti Kepala Puskesmas, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas, Kepala Seksi di Dinas Kesehatan, Kepala Sub Bagian Umum di RSUD dan Kepala UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah.
Selanjutnya 2 orang lainnya antara lain eselon III.A sebanyak satu orang menduduki jabatan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan eselon IV.B satu orang sebagai Lurah Kepanjin.
Kemudian pelantikan dan pengambilan sumpah/janji pejabat administrator dan pengawas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep sebanyak 137 orang yang meliputi eselon III dan IV, untuk menduduki jabatan di Organiasi Perangkat Daerah (OPD) dan Kecamatan.
Bupati berharap Kepala Puskesmas (Kapus) bekerja responsif terhadap perubahan dengan terobosan, dedikasi, integritas dan inovasi dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
“Kepala Puskesmas harus mengembangkan ide kreatif yang inovatif untuk mengajak masyarakat di wilayah kerjanya, supaya menerapkan pola hidup sehat dalam kesehariannya,” ujarnya.
Apalagi, saat pandemi COVID-19 ini, jajaran Dinas Kesehatan sangat berpengaruh terhadap situasi dan kondisi perkembangannya di Kabupaten Sumenep, karena merupakan ujung tombak sekaligus garda terdepan dalam menangani kasusnya.
“Untuk itulah, Kapus dibutuhkan ide-ide kreatif untuk mengajak masyarakat menjaga kesehatan, salah satunya mereka berkeinginan mengikuti kegiatan vaksinasi tanpa adanya resistensi tindakan,” imbuh Bupati.
Bupati mengungkapkan, pejabat yang baru dilantik hendaknya segera berkoordinasi, berkomunikasi dan berinteraksi baik dengan pimpinan, bawahan serta elemen masyarakat, agar dalam melaksanakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan berjalan lancar dan sesuai target.
“Yang jelas, koordinasi dan komunikasi sangat penting agar tidak ada mispersepsi dan miskoneksi dalam melaksanakan kegiatan yang berakhir pada gagal paham dalam menjalankan tugas,” pungkasnya.
“Dan pelaksanaan mutasi jabatan ini, jangan dimaknai sebagai sesuatu yang berlebihan, tetapi pergeseran posisi jabatan dalam pemerintahan merupakan kebutuhan,” pungkasnya.
Bupati juga menyatakan, pejabat dan ASN di jajarannya harus mempunyai kompetensi kinerja dan memiliki produktivitas yang tinggi, dengan mengedepankan kualitas pelayanan publik, sehingga saat ini, para aparatur pemerintah bekerja secara profesional dan tidak bisa bersantai dengan keadaan.
“Masyarakat selalu menunggu dan menunggu hasil kerja pemerintah daerah, jadi jangan bermental ingin dilayani, kaku dan stagnan, tetapi berkomitmen untuk membangun kesejahteraan masyarakat,” tukasnya. (Tin/Nt)