Bupati Sumenep Launching Visit 2019 dan 40 Event Siap Digelar

oleh -205 views
oleh
https://seputarmadura.com/wp-content/uploads/2019/03/Bupati-Sumenep-Launching-Visit-2019-dan-40-Event-Siap-Digelar.jpg
Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, Saat Launcing Visit Sumenep 2019

Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 10 Maret 2019- Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim, melakukan launching Visit 2019 di Pantai Slopenf, Kecamatan Dasuk, Minggu (10/3/2019).

Dengan launching itu, maka 40 event siap digelar sebagai program Visit Sumenep 2019. Hal itu guna mendongkrak kunjungan wisata ke Sumenep.

Grand launching Visit Sumenep 2019 tersrbut, digelar dari pagi hingga sore hari, dengan beragam kegiatan. Mulai dari Gowes dengan start depan Kodim 0827 menuju pantai Slopeng, pembagian doorprize gowes, penampalan band lokal, NOS band asal Djogja, hingga terakhir para pengujung dihibur penampilan memukau dari band Jikustik dengan melantunkan delapan lagu hits-nya.

Hadir dalam grand Launching Visit Sumenep 2019, Wakil Bupati Sumenep, Anggota Forkopimda, Sekretaris Daerah dan para Asisten Sekda, Pimpinan OPD, pimpinan BUMN, BUMD dan Camat di Kabupaten Sumenep, serta para pelaku pariwisata.

Bupati Sumenep, dalam sambutannya berharap Visit Sumenep 2019 ini akan lebih baik, baik dari sisi pelaksanaan, kunjungan wisatawan, inovasi event maupun pendukung lainnya.

Karena, kunjungan wisata di tahun 2018 meningkat dari 1.047.109 wisatawan menjadi 1.285.325 wisatawan.

“Hal ini menjadi bukti bahwa Visit Sumenep 2018 juga berkontribusi terhadap perekonomian daerah,” katanya, Minggu (10/3/2019).

Bupati juga menyampaikan, bahwa program visit Sumenep telah diawali tahun 2018. Hal itu merupakan ikhtiar membangun dan mengembangkan potensi wisata di ujung timur Pulau Madura ini, agar bisa memberikan nilai tambah bagi kesejahteraan masyarakat setempat.

Menurutnya, saat ini sektor pariwisata menjadi sektor primadona, baik di tingkat Nasional maupun daerah. Hal ini, tidak lain karena prospek sektor pariwisata yang terus meningkat setiap tahun.

“Kementrian Pariwisata mencatat, kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB Nasional di tahun 2017 mencapai 5 persen atau di bawah sektor migas, dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 12 juta orang,” paparnya.

Kabupaten Sumenep sendiri, lanjut Busyro, dikaruniai potensi sumber daya alam, tradisi, sejarah, dan budaya yang begitu luar biasa. Untuk itu harus juga dimanfaatkan untuk mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui program Visit Sumenep 2019.

Ditambahkan Busyro, ada beberapa hal yang mendorong suksesnya program pariwisata di suatu daerah, termasuk di Kabupaten Sumenep. Hal ini pun menjadi bahan evaluasi pelaksanaan visit Sumenep 2018 lalu.

Pertama, promosi dan pemasaran yang massif, bukan hanya di tingkat regional tetapi nasional. Diakuinya, meskipun eventnya kecil, tetapi kalau promosi baik, pasti akan mendatangkan wisatawan.

“Inilah kelemahan utama pengembangan pariwisata di Sumenep. Banyak event wisata Sumenep tidak diketahui masyarakat luas di Indonesia,” tuturnya.

Kedua, pengelolaan event pariwisata harus profesional dan berkelanjutan. Bupati mencontohkan, event wisata harus tepat waktu sesuai kalender yang ada. Demikian pula, event wisata harus rutin dilaksanakan setiap tahun.

“Contohnya event wisata Jember Fashion Carnaval yang dimulai sejak tahun 2003, dari event wisata bisa menjadi berkelas dunia. Hal itu karena dilakukan rutin setiap tahun dengan berbagai inovasinya, sehingga masyarakat tahu ada kegiatan tersebut setiap tahun,” katanya.

Ketiga, dukungan dari pihak swasta dan masyarakat. Baik secara finansial maupun sosial. Secara finansial, penyelengaraan event wisata membutuhkan dana besar dan semua itu tidak mungkin dibiayai oleh APBD.

“Tahun ini, event wisata visit 2019 80 persen adalah non APBD. Sehingga membutuhkan dukungan riil dari BUMN, BUMD dan pihak swasta lainnya,” terang mantan Ketua DPRD Sumenep, selama dua periode.

Secara sosial, lanjutnya, berkaitan dengan penerimaan masyarakat terhadap tamu dari luar. Orang berwisata adalah untuk refreshing dan butuh kedamaian, sehingga masyarakat Sumenep harus sopan dan ramah terhadap wisatawan.

Keempat, pengembangan destinasi wisata berupa akses dan sarana pendukung wisata. Hal itu menjadi tantangan berat bagi Kabupaten Sumenep, karena pengembangan destinasi wisata membutuhkan biaya besar.

“Tidak mungkin bisa dibebankan pada APBD Sumenep. Karena itu, kami akan mempermudah investasi di bidang pariwisata dalam memenuhi kenyamanan wisata di Sumenep,” tegasnya.

Diakhir sambutannya, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Sumenep ini menegaskan, untuk meningkatkan kualitas event wisata, bukan kuantitasnya.

“Saya harap ke depan event wisata di Sumenep jangan lagi mementingkan kuantitasnya, tetapi diutamakan event-event wisata “berkelas” dan bisa menyedot perhatian wisatawan sesuai dengan karakter dan potensi kabupaten Sumenep,” harapnya. (Nit)

No More Posts Available.

No more pages to load.