Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 19 November 2017- Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, A. Busyro Karim ‘kepincut’ pada ajang Pemilihan Dita Wisata 2017, yang digelar Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) Kabupaten setempat, Sabtu (18/11/2017) malam.
Saat sambutan di grand final Duta Wisata, Bupati Sumenep mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada panitia dan seluruh instansi terkait karena mendukung untuk mempromosikan destinasi wisata yang ada di tempat tinggalnya itu.
“Kami ucapkan terima kasih kepada segenap panitia karena mampu mempromosikan wisata yang ada di Kabupaten Sumenep ini,” kata Bupati.
Sumenep ini, lanjut Bupati, memang memiliki potensi wisata yang cukup unik dan luar biasa. Bahkan, penuh dengan sejumlah destinasi wisata seperti halnya wisata religi, wisata sehat, wisata seni, wisata kuliner dan lain-lain.
“Ini menunjukkan bahwa Sumenep membutuhkan dorongan dari semua masyarakat agar potensi wisata yang diberikan Allah benar-benar dapat kita manfaatkan, karena kami kira tidak akan cukup hanya pemerintah yang selalu melakukan terobosan-terobosan,” tegasnya.
Tetapi, terang Bupati, ketika pemerintah bersama masyarakat, bersama dengan wartawan, dan segenap instansi mencoba untuk mamacu ketertinggalan, maka itu tidak akan lama untuk menuju kesuksesan sesuai dengan segala yang diinginkan.
Untuk diketahui, ada enam finalis Duta Wisata Sumenep 2017 yang dipilih. Masing-masing akan menduduki juara 1 hingga 6. Mereka terpilih setelah mampu mengalahkan 40-an lebih calon Duta Wisata dari beberapa seleksi.
Bupati berharap, enam duta wisata tersebut mampu mengajak para pemuda untuk selalu berfikir bagaimana masa depan. Sebab, nilai Bupati, belakangan banyak pemuda hanya berfikir instannya saja. Tidak tau bagaimana prosesnya.
“Enam finalis ini kami harapkan mampu memberikan teladan baru kepada para pemuda di Sumenep untuk selalu berfikir positif ke masa depan,” tukasnya.
Acara ini kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab antar finalis dengan dewan juri. Sempat heboh, para juri kebingungan menentukan duta wisata tersebut karena nilai dari dua finalis sama, yakni antara Ummul Khair dari Batang-batang, dan Khalilatur Rahmah dari Talango. Sorak sorai penonton dari para supporter kedua belah pihak sempat saling serang. Hingga akhirnya dewan juri memutuskan. (Fik/Nita)