Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 13 November 2020- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, termasuk Polres setempat, mengajak semua elemen masyarakat untuk memerangi narkoba. Sebab, peredaran Narkoba di Indonesia semakin marak dan masuk semua kalangan masyarakat. Parahnya generasi muda menjadi sasaran. Generasi muda mulai tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi tersentuh kasus narkoba, baik sebagai pengguna maupun pengedar.
“Oleh karena itu, sangat relevan ketika kita menyatakan perang terhadap narkoba. Sebab narkoba merupakan ancaman nyata bagi keamanan dan ketahanan Negara Indonesia. Narkoba menjadi perang budaya baru untuk menghancurkan suatu negara. Musuh tidak perlu mengirimkan pasukan perang ke sebuah negara. Cukup mengirimkan narkoba saja masuk ke suatu negara, maka ketahanan negara tersebut akan melemah,” kata Bupati Sumenep, DR. KH. A. Busyro Karim, saat memberikan sambutan dalam apel deklarasi relawan anti narkoba di Lapangan Sanika Satyawada Polres Sumenep, Jumat, 13 November 2020.
Hukuman mati bagi gerbong narkoba, lanjut Bupati, sangatlah tepat. Apalagi, narkoba ini juga merusak tatanan masyarakat, sebab bisa memicu kejahatan lainnya yang bisa mengacaukan sistem tatanan di dalamnya. “Sangat tepat jika narkoba dikatakan racun bagi generasi bangs,” tegasnya.
Bupati juga mengungkapkan, berdasarkan data dari Polres Sumenep, sampai pekan kedua bulan November 2020, telah berhasil mengungkap 89 kasus narkoba dengan 137 tersangka terdiri dari 130 laki-laki dan 7 perempuan.
“Untuk barang bukti yang diamankan berupa sabu seberat 307,16 gram dan 10 butir. Sedangkan data rehabilitasi korban narkoba mencapai 29 orang, yang terbagi di BNNK, Pondok Pesantren dan Masjid,” paparnya.
Dengan banyaknya kasus narkoba itu, Bupati menyerukan kepada semua pihak untuk melawan narkoba secara bersama-sama, kolektif dan berkelanjutan. Jangan biarkan masa keemasan suatu bangsa terenggut akibat generasi penerus menjadi budak narkoba.
“Melalui momentum ini kita mengajak agar melakukan penguatan ditingkat keluarga. Peran orang tua harus sama-sama mengawasi pergaulan anak-anaknya. Di era globalisasi ini, pergaulan menjadi faktor utama keterlibatan generasi muda terlibat narkoba,” pungkasnya. (Nt)