Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 20 Oktober 2017– Buntut kisruh ‘Titipan’ Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang belakangan santer dibicarakan membuat sejumlah kalangan naik pitam.
Salah satunya Aktivis Sumenep Independen (SI), Sahrul Gunawan. Ia mengaku mendukung penyelesaian kisruh ‘Titipan’ dalam rekrutmen Panwascam tersebut melalui jalur hukum.
“Kami sangat mendukung kalau penyelesaian polemik dugaan titipan Rekrutmen Panwascam Sumenep dibawa ke ranah hukum. Dari hasil penyidikan nanti akan ketahuan siapa yang berbohong dan tidak,” katanya kepada sejumlah wartawan, Jumat (20/10/2017)
Ia berharap, dari keterangan terlapor ke penyidik nanti bisa membuka tirai yang selama ini berlindung pada juknis dan peraturan.
“Kalau memang Panwaskab Sumenep berbuat fair dan profesional dalam rekrutmen, polisi nanti bisa membuktikan dari hasil test tulis peserta yang lolos enam besar dan peserta yang tidak lolos,” sambung dia.
Sebagaimana diketahui, buntut pemberitaan hasil Rekrutmen Panwascam Sumenep yang disebut ada unsur titipan dan booking kecamatan akan berjalan panjang.
Pasalnya, nara sumber dalam berita itu tidak menyertakan bukti. Sehingga dinilai mencemarkan nama baik komisioner Panwaskab Sumenep.
Kabar itu diterima salah satu redaksi media online dari seseorang yang mengaku bernama Sahdi.
Dalam pembicaraan via telpon, disebut apa yang disampaikan Ketua IKA UINSA Korda Sumenep, Hambali Rasidi tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Tunggu saja hasil akhirnya. Yang ngomong Rekrutmen Panwascam Sumenep ada titipan dan borongan, akan kena getahnya di hadapan hukum,” ucapnya dalam telpon sambil menutup pembicaraan.
Dikonfirmasi terpisah, Hambali Rasidi ditanya kesiapan menghadapi proses hukum menjawab dengan nada datar.
“Biar saya jelaskan semua ke penyidik. Saya ini orang yang terlibat jauh sebelum pendaftaran rekrutmen Panwascam. Jadi ngerti banget apa dan bagaimana untuk bisa menjadi anggota Panwascam. Dari keterangan saya, polisi kan bisa mencocokkan dan mengembangkan. Intinya, bukalah hasil test tulis itu, biar publik tidak menaruh curiga,” jelas Hambali.
Bagaimana dengan laporan ke DKPP? “Saya masih akan rapat dengan pengurus IKA UINSA Sumenep dan Korwil Madura. Saya akan mempertimbangkan baik buruknya. Yang pasti saya tidak berjalan sendiri, gitu saja,” tukasnya. (Fik/Nita)