Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 3 Oktober 2018- Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar milik Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berhasil menyabet 3 (tiga) penghargaan dari “Infobank Sharia Awards 2018“.
Ada tiga kategori penghargaan yang diterima langsung oleh Direktur Utama PT. BPRS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (26/9/2018) lalu oleh Majalah Infobank, pada ajang “7th Infobank Sharia Awards 2018“.
Tiga penghargaan itu, pertama, BPRS Bhakti Sumekar kembali mendapatkan predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan Selama Tahun 2017 untuk kategori Bank BPR Syariah dengan aset di atas Rp 250 Miliar.
Penghargaan ini diberikan kepada institusi keuangan syariah nasional setelah melalui proses pada rating yang dilakukan Biro Riset Infobank (birI) terhadap 265 institusi keuangan syariah.
Penilaian dilakukan terhadap kinerja keuangan publikasi dua tahun terakhir, yakni 2016 dan 2017.
Kedua, meraih penghargaan Golden Awardatas kinerja positif selama lima tahun berturut-turut (2013-2017). Dan yang ketiga, BPRS Bhakti Sumekar juga mendapatkan anugerah gelar The Best Asset Quality Sharia Rural Banks 2015-2017.
Pengukuran kategori ini menggunakan data kinerja institusi keuangan syariah selama tiga tahun, yakni tahun 2015 hingga 2017.
“Predikat The Best Asset Quality Sharia Rural Banks dari Majalah Infobank merupakan penghargaan atas kerja keras seluruh karyawan dan manajemen dalam melayani dan memenuhi kebutuhan nasabah,” kata Direktur Utama PT. BPRS Bhakti Sumekar, Novi Sujatmiko, Rabu (3/10/2018#).
Novi mengaku jika penghargaan ini merupakan kehormatan bagi BPRS Bhakti Sumekar. “Diharapkan penghargaan ini dapat memotivasi seluruh karyawan BPRS Bhakti Sumekar untuk terus mempertahankan pelayanan prima yang diberikan kepada seluruh nasabah,” ujarnya.
Novi juga menyebutkan bahwa selama tahun 2017 BPRS Bhakti Sumekar telah mampu meraih kinerja positif di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan terjadi pada tahun 2017. Bukti nyatayakni pada Desember 2017 total Aset BPRS Bhakti Sumekar mencatatkan kenaikan 24,30 persen menjadi sebesar Rp 765,67 miliar.
Menurutnya, pertumbuhan aset ditopang oleh peningkatan dana pihak ketiga dan pembiayaan sebesar 32,12 persen dan 26,46 persen masing-masing menjadi Rp. 441,57 miliar dan Rp. 542,31 miliar pada akhir tahun 2017.
Rasio keuangan lainnya, seperti rasio pembiayaan bermasalah (NPF) terjaga di level 2,38 persen, return on assets (ROA) di level 2,14 persen dan return on equity(ROE) di level 11,50 persen.
Sementara itu, rasio kecukupan modal (CAR) ada di level 39,99 persen ditopang modal inti yang bertambah menjadi Rp 130,03 miliar. (Nit)