Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 4 Oktober 2018- Desa berbeda dengan kota, ciri khas masyarakat desa itu memiliki jiwa gotong-royong dan cukup kental rasa kepedulian antar sesama.
Kepedulian TNI dalam bergotong-royong pengaspalan jalan yang dilakukan Bintara Pembina Desa (Babinsa) adalah salah satu wujud menjembatani antara Pemerintahan, TNI dan masyarakat. Untuk itu, Babinsa hadir ditengah-tengah masyarakat dalam rangka mewujudkan kemanunggalan.
Dengan menggunakan anggaran swadaya masyarakat dan didukung juga anggaran yang bersumber dana desa demi kemajuan serta meningkatkan perekonomian warga, Babinsa Giring Kopda Amir Hamzah anggota Koramil 0827/03 Manding,Madura, Jawa Timur, mempelopori pembangunan infrastruktur pengaspalan jalan desa.
Babinsa Kopda Amir Hamzah menjelaskan, tahap pemadatan awal dalam pembuatan jalan aspal adalah tahapan pemadatan pondasi jalan. Tahapan ini dilakukan setelah badan jalan terbentuk.
“Tanah perlu dipadatkan agar mampu menahan beban diatasnya. Tahap pemadatan ini dilakukan dengan alat vibrator roller dan buldozer sehingga diperoleh kepadatan yang optimal,” terangnya, Kamis (4/10/2018).
Jika tanah sudah benar-benar padat barulah bisa dilanjutkan dengan menambahkan material pondasi berupa batu kali seperti yang saat ini dilakukan.
“Material pondasi ini pun harus dipastikan benar-benar padat. Memadatkan material pondasi dapat dilakukan dengan menggunakan alat tandem roller, lapisan demi lapisan yang dipadatkan ini akan membuat struktur jalan memiliki daya dukung beban yang kuat,” tukasnya.
Kegiatan yang diimplementasikan Babinsa Giring Koramil 0827/03 Manding tersebut berlokasi di Desa Giring Kecamatan Manding.
Jalan aspal masih menjadi pilihan untuk pengerasan jalan di berbagai daerah. “Penggunaan aspal untuk jalan memiliki sejumlah kelebihan, seperti permukaan jalan yang lebih halus sehingga pemakai jalan menjadi lebih enak dalam berkendara dan warna hitam pada aspal yang membuat psikologi pengguna jalan lebih nyaman,” ungkap Babinsa.
Disela istirahatnya, Babinsa anggota Koramil 0827/03 Manding Kopda Amir Hamzah sedikit kasih penjelasan kepada warga bahwasanya jalan aspal yang baik dan kuat dipengaruhi pengerjaan jalan mulai dari awal, jika di awal pengerjaannya tidak tepat maka kualitas jalan yang akan kita hasilkan tidak optimal.
“Selanjutnya, usia jalan aspal tidak mampu mencapai standar usia yang diperkirakan. Akibat dari pengerjaan yang kurang tepat, jalan aspal dengan segera akan rusak, berkurangnya kelenturan aspal dan permukaan aspal tidak rata,” pungkas Babinsa dalam komunikasi dengan warga. (Red)