Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 22 Oktober 2018- Babinsa Koramil 0827/07 Guluk-guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur, hadiri Istighasah akbar dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2018, Senin (22/10/2018).
Selain itu, juga dilaksanakan kegiatan JJS (Jalan jalan santri). Hadir dalam acara tersebut Forpimka dan tokoh ulama Guluk-guluk, seperti Camat Drs Ahmad Laili Maulidy, Kapolsek IPTU Abd. Salam, Danramil 0827/07 Guluk Guluk diwakili Serka Erwis, KH Muksid Idris Pengasuh PP An-Nuqayah, KH. Kholilullah Pengasuh PP Al Isaf, K. Hazin Tsabit Ketua NU Guluk-guluk, K. Nurul yaqin Ketua Anshor Guluk-guluk, KH. Syafii Anshori Pengasuh PP An Nuqayah Guluk-guluk dan KH. Widdadi Rahiem pengasuh PP Al Isaf Guluk-guluk.
Turut hadir para santriwan dan santriwati PP Annuqayah dan Al Isaf kurang lebih 1.000 orang.
Kegiatan tersebut dibuka oleh KH. Muksid Idris. Intinya sambutan yang disampaikan terkait bahwasekarang mayoritas masyarakat Guluk Guluk adalah NU.
“Marilah kita bersama sama pada hari ini hari santri berdoa demi kebesaran santri dan NU serta kejayaan Bangsa dan Negara kita tercinta Indonesia,” tuturnya, Senin (22/10/2018).
Pembacaan Resolusi Jihad NU oleh Syafii Ardi sekretaris GP Anshor Kecamatan Guluk Guluk dan dilanjutkan Istighasah Akbar dipimpin oleh KH Syafii Anshori. Pada sambutan disampaikan Ketua Rois Syuriah NU KH. Kholilullah yang intinya; bahwa kegiatan ini untuk memperingati hari Santri.
“Mudah-mudahan seluruh yang hadir memperoleh barokahnya ulama dan harapannya nanti dapat berkumpul baik di dunia dan di Ahirat kelak,” ujarnya.
Acara peringatan hari santri ini terlaksana berkat semua bantuan rekan-rekan sekalian yang ada di sini dan di ucapkan terimakasih yang sebesar besarnya. Semoga dibalas pahala yang besar oleh Allah SWT.
“Kami para santri akan berada dibelakang aparat-aparat penegak hukum dan militer dalam mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI sesuai dengan paham ahli sunnah wal jamaah. Kita Punya Doa yang akan mendatangkan khodam untuk membantu kita menghancurkan orang asing yang akan merebut kedaulatan bangsa dan menghancurkan orang Indonesia yang berniat memecah belah dan merongrongrong NKRI,” tegasnya.
Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia dapat tercapai karena perjuangan santri dan para ulama. Para santri-santri akan selalu mengawal kemerdekaan Indonesia demi keutuhan NKRI. “Kepada para santri mari kita bekali dengan ilmu pengetahuan sehingga para santri walaupun kecil kecil ini dapat menjadi benteng negara kita NKRI,” pungkasnya.
Penutup ditutup dengan pembacaan Doa oleh K. Sajad nawawi. Selama kegiatan JJS dan Istigasah dalam keadaan aman, tertib, lancar dan kondusif. (Red)