Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 5 Mei 2020- Tidak hanya wisata bahari yang terkenal di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Namun, wisata religi tak kalah tersohornya, diantarnaya Asta Tinggi.
Asta tinggi ini merupakan Kompleks Pemakaman para raja dan keluarganya yang terletak di dataran tinggi sebelah barat Kota Sumenep, tepatnya di Desa Kebonangung Kecamatan Kota, Sumenep.
Destinasi wisata religi tersebut ramai di kunjungi wisatawan dari luar daerah untuk berziarah kepemakaman raja-raja Sumenep yang dikenal kewaliannya karena peduli terhadap perkembangan Islam di daerah Sumenep dan sekitarnya.
Selain wisata religi Asta tinggi juga memiliki daya tarik dari sisi arsitektur, sama dengan bangunan sejarah Sumenep lainnya. Keberadaan bagunan di kompleks pemakaman raja Sumenep tersebut masih terawat dengan baik sehingga terjaga kelestariaannya.
Bersama Masjid Jamik dan Keraton, Asta tinggi menjadi simbol kejayaan dan tingginya peradaban kerajaan Sumenep di masa lalu.
Detail dari kompleks pemakaman asta tinggi terbagi menjadi 4 bangunan utama bangunan (kubah) disebelah kiri dan 1 kubah utama di sebelah kanan dimana setiap bangunan merupakan komplek pemakaman dari raja-raja yang pernah berkuasa di Kerajaan Sumenep.
Daya tarik dari destinasi asta tinggi adalah wisata religius dimana tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke asta tinggi adalah untuk berziarah ke pemakam raja-raja Sumenep, namun tidak sedikit wisatawan yang berkunjung ke tempat tersebut untuk menikmati arsitektur bangunan yang memiliki nilai artistik dan history yang sangat tinggi.
RB. Ruska salah satu pengurus penjaga makan asta tinggi menjelaskan, biasanya wisatawan yang ke asta tinggi merupakan wisatan yang tergabung dalam rombongan besar dengan menggunakan bis jadi mereka tidak menemui kesulitan yang berarti dalam mengakses tempat tersebut.
“Wisatawan yang hendak berkunjung secara pribadi maka mereka dapat menuju asta tinggi via lingkar barat, tanpa harus menuju kota pusat kota sumenep, namun bila sudah terlajur berada di pusat kota (masjid jamik atau keraton sumenep) maka wisatawan dapat langsung menuju asta tinggi via jalan Pangeran Diponogoro arah barat dari perempatan utama kota sumenep,” paparnya.
Dia menambahkan, bila wisatawan tidak menggunakan kendaraan pribadi maka wisatawan dapat menggunakan jasa ojek pangkalan di Terminal Wiraraja yang standbye 24 jam.
Tidak ada kiat khusus dalam mengujungi asta tinggi karena aktifitas ziarah dapat berlangsung 24 jam bahkan dihari-hari tertentu seperti bulan maulid dan menjelang puasa asta tinggi ramai dikunjungi para peziarah.
Adapun keterangan masing-masing kubah tersebut
Kubah 1
R.Ayu Mas Ireng
Pangeran Anggadipa
Pangeran Wirosari atau Pangeran Seppo
Pangeran Rama
R. Ayu Artak (Istri Pangeran Panji Polang Jiwa)
Pangeran Panji Polang Jiwa (R. Kaskiyan)
Kubah 2
Ratu Ari
Pangeran Jimat (R. Ahmad)
R. Aria Wironegoro
Kubah 3
R. Bendara Moh. Saud
R. Ayu Dewi Rasmana
dan lain-lain
Kubah Utama
Panembahan Notokusumo I Asiruddin
Sultan Abdur Rahman
Panembahan Moh. Saleh
dan lain-lain. (Yan/Nit)