Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 6 September 2018- Sosialisasi dan praktek penanganan kebakaran kompor gas yang diselenggarakan oleh “CV. Multiguna Timur Jaya Abadi” kepada seluruh anggota Kodim 0827 bertempat di Aula Makodim Jl. Kesatrian No.01 Kelurahan Pajagalan Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Kamis (6/9/2018).
Hadir pada kegiatan sosialisasi penanganan kebakaran kompor gas diantaranya Para Danramil, Perwira Staf, seluruh anggota Kodim 0827, pihak “Cv. Multiguna Timur Jaya Abadi” selaku narasumber Eko beserta dua orang yaitu Andri dan Samsul sebagai pembantu pada saat praktek penanganan kebakaran kompor gas.
Kebocoran tabung gas jadi salah satu penyebab kebakaran yang sering terjadi. Kebocoran tabung gas biasanya diketahui karena menimbulkan bau yang tercium.
“Nyata sebenarnya, penanganan jika terjadinya kebakaran yang disebabkan kebocoran tabung gas tak terlalu susah, modal awal yang harus dipunyai yaitu ketenangan,” kata Eko, Kamis (6/9/2018).
Ketika terjadi kebakaran, mencabut regulator di tabung gas adalah langkah pertama yang harus dilakukan. “Langkah awalnya itu, biasanya kejadian mau subuh. Ketika tercium bau gas tidak perlu panik segera cabut regulator yang ada di tabung gas setelah itu buka pintu dan ventilasi agar gas keluar,” imbuhnya.
Sementara, jika api sudah muncul, hal yang perlu dilakukan adalah menyiapkan karung, seprai handuk atau kain lainnya yang sudah dibasahi air. Kain tersebut lalu dipakai untuk menutup titik api. Sama seperti cara penanganan jika baru tercium bau gas. Penanganan kebakaran jika api sudah menyala ialah tidak panik dan mencabut regulator yang ada di tabung gas.
“Kalau terjadi kebakaran, biasanya panik. Sehingga membuat api kecil menjadi besar. Padahal harusnya langsung mencabut regulator tabung gas. Api yang menyala dari selang tak akan membuat tabung gas meledak. Segera cabut regulator saat api menyala atau sudah tercium bau gas bocor,” ujarnya.
Eko menambahkan, petugasnya sering melakukan sosialisasi dengan mempertunjukkan cara mematikan api hanya menggunakan satu jari. Hal ini dilakukan bertujuan untuk menghilangkan rasa takut pada saat kejadian kebakaran tabung.
“Pemadaman menggunakan satu jari memang dapat dilakukan. Hanya saja, hal itu tidak direkomendasikan karena kondisi di lapangan dapat berbeda,” tandasnya.
Penanganan pakai jempol itu cara yang salah sebetulnya. Misalnya kebocoran ada di selang, di regulator, dan di kompor.
“Bagaimana kita mau tutup pakai jempol? Kalau pakai jempol itu memang bisa padam. Cuma bukan cara yang baik. Itu kita lakukan untuk menghilangkan rasa takut, dan menunjukkan tabung gas yang meledak berkeping-keping,” ungkapnya. (Red)