Aliran Air Bersih Mati 5 Hari, Kemana PDAM Sumenep?

oleh -164 views
Warga Antre Saat Ambil Air Bersih Dari Bocoran Pipa Utama PDAM Sumenep

Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 24 Agustus 2017- Aliran air bersih di Desa Pinggir Papas dan Karanganyar, Kecamatan Kalianget, Sumenep, Madura, Jawa Timur, yang dilayani melalui pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat, sudah lima hari tidak mengalir atau mati.

Akibatnya, warga di dua desa itu terpaksa mengambil air bersih dari bocoran pipa utama milik PDAM Sumenep. Mereka pun rela antre meskipun menunggu lama hingga berjam-jam.

Saed (39), salah satu warga Desa Pinggir Papas mengatakan krisis air di dua desa itu sudah berlangsung sekitar sepekan terakhir. Karena air PDAM yang mengalir ke rumah warga mati.

“Kenapa air mati kok dibiarkan. Ini sudah lima hari. Kemana PDAM Sumenep? ,” tukasnya, Kamis (25/8/2017).

Ia mengaku untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari, warga terpaksa mengambil air dari bocoran pipa utama milik PDAM.

“Setiap pagi selama hampir sepekan ini antre di bocoran pipa itu demi mendapat air bersih. Mau gimana lagi. Kalau diam saja, ya gak ada air bersih yang digunakan untuk wudhu’, mandi, memasak dan minum,” paparnya.

Ia meminta menejemen PDAM yang merupakan salah satu BUMD Sumenep segera memperbaiki. Karena kejadian ini bukan yang pertama kali, namun tahun kemarin juga terjadi.

“Jangan hanya bayaran yang ditekan, pelayanan kepada masyarakat juga lebih dioptimalkan lagi,” pintanya.

Sementara itu, Direktur PDAM Sumenep Sih Purwadianto membenarkan hal itu. Bahkan, dirinya telah berkomunikasi dengan Forpimda Kecamatan Kalianget serta Kepala Desa terdampak.

“Iya benar, air di Desa Pinggir Papas dan Karanganyar mati. Itu karena ada saluran pipa yang bocor di Saronggi. Saat ini dalam tahap perbaikan,” katanya.

Ia mengungkapkan, perbaikan tersebut membutuhkan waktu yang agak lama, karena tingkat kerusakannya tergolong tinggi. Selain harus izin kepada Pemerintah Pusat karena jalan nasional, juga diakibatkan ada cor yang diatas pipa.

Salah satu faktor kerusakan itu akibat adanya pelebaran jalan, sehingga pipa yang terpendam dengan kedalaman sekitar tiga meter pecah akibat tidak kuat menehan tonase muatan kendaraan yang sering melintas di jalur tersebut. “Sekitar 80 hingga 100 meter yang rusak,” ujarnya.

Saat ini kata Purwadianto perbaikan terus dilakukan. Jika tidak ada halangan besok perbaikan selesai, karena hari ini direncanakan memulai pemasangan pipa baru.

“Perbaikan dilakukan siang dan malam. Jika pemasangan pipa selesai hari ini besok sudah normal kembali. Doakan semoga perbaikan berjalan lancar,” pungkassnya.(Nita) 

No More Posts Available.

No more pages to load.