Seputarmadura.com, Pamekasan, Jumat 12 Mei 2017- Angin segar bagi petani tembakau Pamekasan, Madura, Jawa Timur. karena mulai bulan ini petani tembakau khususnya yang berada di wilayah gunung dan tegal, dipastikan sudah bisa tanam daun emas tersebut.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Pemkab Pamekasan, Isye Windarti, berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) serta pihak pabrikan, iklim pada musim tanam tembakau tahun ini diprediksi normal.
Dengan pertimbangan itu, musim tanam tembakau Madura khususnya di Pamekasan sudah bisa dimulai awal bulan Mei untuk lahan gunung, pertengahan Mei bagi lahan tegal dan bulan Juni untuk lahan sawah.
“Dari BMKG rupa-rupanya Mei ini sudah mulai kemarau tapi nanti keringnya bulan Juni, jadi permulaan musim tembakau itu pada bulan Mei ini,” jelasnya, Jumat (12/5/2017).
Isye Windarti berharap, agar para petani tembakau Pamekasan khususnya di wilayah pegunungan sudah bisa lebih awal menanam bibit tembakaunya, agar tidak kesulitan didalam mengolah lahan.
“Saya harap petani tembakau yang di gunung itu bisa tanam lebih awal artinya masih ada sisa air hujan untuk mengolah tanah karena di gunung itu kan kesulitan air dalam mengolah lahan,” tutur Isye Windarti.
Luas lahan tanam tembakau pada musim tanam tahun ini diperkirakan kembali mencapai 30 sampai 31 ribu hektar setelah tahun sebelumnya berkurang tajam menjadi 14 ribu hektar akibat musim hujan yang berkepanjangan sehingga banyak bibit tembakau petani Pamekasan gagal tanam.
Animo masyarakat petani diprediksi cukup tinggi untuk kembali menanam daun emas ini mengingat harga pada musim panen tahun lalu cukup tinggi yakni mencapai Rp 50 ribu perkilogram dan kebutuhan pabrikan tidak terpenuhi akibat rendahnya hasil produksi tembakau petani.
“Terutama bagi mereka yang gagal tanam tahun lalu, kemungkinan pada tahun ini akan kembali menanam dengan harapan cuaca benar-benar normal, sesuai prakiraan cuaca BMKG,” imbuhnya.
Dan untuk mempertahankan kualitas tembakau Madura, Isye Windarti selanjutnya mengharapkan agar para petani tetap mengikuti petunjuk budidaya tembakau yang selama ini telah diberikan.
“Lahan sawah basah atau irigasi dan lahan sawah disekitar pesisir, tidak kami anjurkan untuk ditanami komoditas ini akan tetapi kami pun tidak bisa melarang,” pungkasnya. (Dre/Nita)