Seputarmadura.com, Sumenep, Rabu 4 September 2019- Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar keharmonisan keluarga antara orang tua dan anak, Rabu, 4 September 2019.
Acara yang dihelat di hotel Utami ini dihadiri Bupati Sumenep, A. Busyro Karim. Kemudian Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3A dan KB), Moh. Mulki; Sekretaris TP PKK Diah Suryani Widayati; Kabid KB dan KS DP3A dan KB, Sri Hartatik; dan peserta lomba delegasi dari 27 kecamatan se-Kabupaten Sumenep.
“Lomba ini sebagai upaya TP PKK untuk mensejahterakan kehidupan keluarga agar selalu nyaman dan harmonis. Yang selanjutnya diimplementasikan dalam kesehariannya,” kata Ketua II TP PKK Sumenep, Khosnul Khotimah, Rabu, 4 September 2019.
Ia menuturkan, keharmonisan antara orang tua dan anak diharapkan tidak hanya dilakukan saat perlombaan saja, namun harus betul-betul dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
“Keluarga yang harmonis yakni ketika tercipta jalinan silaturrahmi dan komunikasi yang baik dan aktif setiap saat di rumah tangga keluarga masing-masing,” terangnya.
Khosnul Khotimah, yang juga istri Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Sumenep ini juga menambahkan, di era digital yang semakin canggih diharapkan peran orang tua ditingkatkan untuk selalu ada bagi keluarganya, terutama terhadap anak. Sebab, seorang anak butuh dekapan yang nyata dari orang tua.
“Sesibuk apapun kita, sebagai orang tua harus ada buat anak-anak. Mari manfaatkan Informasi Tekhnologi dengan cerdas dan bijak. Jagalah komunikasi agar tetap terjalin sehingga walaupun jauh tapi tetap terasa dekat,” pintanya.
Sementara Bupati Sumenep, A. Busyro Karim, mengungkapkan, bahwa sebagai orang tua agar senantiasa banyak melakukan refleksi diri. Karena, dalam kehidupan nyata saat ini terkadang orang tua lebih mementingkan hal lain dari pada anaknya.
“Dari hal sepele saja. Ketika kita bangun tidur, yang dicari pertama kali adalah Hp. Semestinya yang dicari itu adalah anak. Hp telah menguasai semua lini. Kebiasaan ini yang harus diubah,” tutur Bupati.
Menurut Bupati, introspeksi diri bagi orang tua adalah hal utama yang perlu dievaluasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebab kehadiran orang tua ketika anak butuh lebih penting dari pada hadiah yang diberikan kepada anak.
“Anak-anak butuh kehadiran kita sebagai orang tuanya. Bukan transfer ataupun hadiah,” tegasnya. (Yan/Nit)