Seputar Madura

RSUD Sumenep Bersama Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial UNAIR Lakukan Operasi Bibir Sumbing Secara Gratis

Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 22 Juni 2025– Rumah sakit daerah umum (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, melakukan operasi bibir sumbing dan celah-celah langit secara gratis.

Kegiatan sosial itu dilaksanakan bersama dengan Departemen bedah mulut dan maksilofasial Universitas Airlangga (UNAIR) serta Persatuan Dokter Gigi Indonesia Cabang Sumenep.

“Program ini digelar sebagai bentuk kepedulian terhadap keterbatasan akses layanan spesialis bedah mulut di wilayah Sumenep, terutama bagi masyarakat di kepulauan,” ujar Ketua PDGI Cabang Sumenep, drg. Yenniy Ismullah, Sp.Perio.

Ia mengaku bersyukur berkat dukungan tim dari UNAIR, kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa berlangsung di Sumenep.

“Kami sangat bersyukur tindakan pelayanan operasi bibir sumbing dan celah-celah langit bisa dilakukan di RSUD Sumenep,” tuturnya.

Dalam kegiatan yang berlangsung sejak 19 hingga 21 Juni 2025, terdapat sembilan pasien yang telah menjalani proses skrining dan tindakan medis secara cuma-cuma.

Kasi Informasi RSUD Sumenep, Erfin Sukayati,M.Kes juga menjelaskan bahwa alasan memilih tempat di Kabupaten Sumenep, karena masih banyaknya kasus celah bibir dan lelangit di kabupaten ini yang belum tertangani.

Selain operasi, kegiatan juga diisi dengan Seminar Kedokteran Gigi bertema Cleft Lip and Palate & Dental Emergency yang membahas penanganan bibir sumbing, langit-langit sumbing dan kegawatdaruratan gigi seperti perdarahan rongga mulut.

Seminar ini menjadi agenda penutup dari rangkaian kegiatan yang diikuti sekitar 70 dokter gigi se-Kabupaten Sumenep.

Sementara Plh. Direktur RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, drg. Elya Fardasah, mengapresiasi inisiatif pengabdian ini. Dihadapkan kegiatan serupa bisa terus dilaksanakan untuk memperluas manfaat bagi masyarakat.

“Kami sampaikan terima kasih kepada tim Unair dan PDGI Sumenep. Semoga kegiatan ini bisa berkelanjutan dan memberi dampak positif yang luas, terutama bagi masyarakat pelosok Sumenep yang kesulitan akses layanan kesehatan spesialis,” pungkasnya. (Ifa/Hen)