Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 9 Juli 2018- Jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, masih minim. Dari 332 desa yang ada di kabupaten tersebut, baru 124 orang penyuluh.
Kepala Bidang Sarana Prasarana dan Penyuluhan Dispertahorbun Sumenep, Arif Firmanto mengungkapkan, idealnya satu desa ada satu penyuluh. Namun yang terjadi saat ini para penyuluh hanya satu orang dua desa.
“Masih kurang, harusnya kalau mengacu ke Permentan satu penyuluh satu desa. Namun karena nggak cukup jadi ada yang satu penyuluh dua desa,” katanya, Senin (9/7/2018).
Menurutnya, keberadaan penyuluh sangat penting untuk kemajuan di bidang pertanian. Selain memberikan motivasi petani berusaha lebih baik, penyuluh juga memfasilitasi ketika petani butuh teknologi serta sarana prasana lain dan membantu memecahkan masalah.
Selain itu, lanjut Arif, tugas penyuluh harus melakukan kunjungan di tiap-tiap kelompok tani. Yang dimulai hari Senin hingga Kamis. Sedangkan hari Jumat digunakan untuk melaksanakan evaluasi hasil penyuluhan ataupun diklat guna menambah pengetahuan.
Data di Dispertahortbun Sumenep, rata-rata per desa atau kelurahan terdapat 10 lebih kelompok tani (Poktan). Sehingga apabila tidak ada penambahan, tugas penyuluh akan menjadi berat.
“Kita berharap, mudah-mudahan ada penambahan. Karena tahun ini saja, penyuluh kita ada yang mengajukan cuti dan ada pula yang mengajukan pensiun dini. Jika tidak ada penambahan pegawai, akhirnya kita bisa sangat kekurangan,” tuturnya.
Sementara, untuk mengatasi kekurangan tenaga penyuluh. Sejauh ini pihaknya telah mengajak para pemuda tani yang respon terhadap pertanian dengan sebutan penyuluh swadaya.
“Jadi seperti teman-teman yang sudah pensiun yang masih konsen pertanian kita ajak. Jadi penyuluh swadaya untuk membantu. Ada juga seperti yang di kepulauan Camatnya itu kami minta bantuan untuk jadi penyuluh juga. Terpenting tetap bisa berjalan,” ujar Arif.
Untuk diketahui, Kabupaten Sumenep memiliki 4260 kelompok tani (Poktan) terdiri dari 3371 kelompok tani laki-laki, 889 kelompok tani perempuan. (Fik/Nita)