Seputar Madura

Gempa Sumenep, Korban Luka-luka Bertambah Sembilan Orang

Korban Luka-luka di Sumenep Bertambah

Seputarmadura.com, Sumenep, Kamis 11 Oktober 2018- Korban gempa bumi yang terjadi pada Kamis 11 Oktober 2018 sekira pukul 01.44 Wib, bertambah. Kali ini, berdasarkan rilis resmi dari pihak kepolisian resort (Polres) Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendata ada sembilan orang luka-luka dan dua orang meninggal dunia.

Kasubbag Humas Polres Sumenep, Iptu Agus Suparno melalui siaran pers yang diterima media ini menulis, sembilan orang yang mengalami luka-luka itu sedang dilakukan evakuasi.

“Sampai pagi ini tim kami masih melakukan evakuasi ke Puskesmas Gayam dan Puskesmas Nonggunong,” kata Agus, Kamis (11/10/2018).

Sementara, kerugian materi masih belum di dokumentasikan karena terkendala jarak tempuh ke lokasi belum memungkinkan.

Sedangkan korban luka-luka yakni Aswiya, 65 Tahun, warga Dusun Pancor Desa, Pancor, Sudik, 60 Tahun, warga Dusun Wakduwak, Desa Pancor, Hj. Nasia, 55 Tahun, warga Dusun Jambusok, Desa Prambanan, Ny. Rinami, 70 Tahun, warga Dusun Guder Dejeh, Desa Nyamplong, Muhawiya, 60 Tahun, warga Dusun Karang Nyior Desa Prambanan.

Lalu Buhama, 65 Tahun, warga Dusun Karang Nyior, Desa Prambanan, H. Samsu, 65 Tahun, warga Dusun Kon Laok, Desa Prambanan, Su’aida, 55 Tahun, warga Dusun Kon Laok Desa Prambanan, dan Sarwini, 50 Tahun, warga Dusun Jambusuk, Desa Prambanan.

“Sementara korban meninggal yakni H. Nadar, 60 Tahun warga Dusun Jambusok Desa Prambanan, dan Nuril Kamelia, 7 Tahun, warga Dusun Jambusok Desa Prambanan,” tukasnya.

Untuk diketahui, pada hari Kamis, 11 Oktober 2018, pukul 01.44.57 WIB, wilayah Laut Bali diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=6,4 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi Mw=6,3.

Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,47 LS dan 114,43 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 55 km arah timur laut Kota Situbondo, Kabupaten Situbondo, Propinsi Jawa Timur pada kedalaman 12 km.

BMKG menyebut, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal yang diperkirakan akibat aktivitas patahan di zona back arc thrust.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi di wilayah Laut Bali ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan sesar naik. (Fik/Nit)