Ketua PC Fatayat NU Sumenep Tegaskan Lembaganya Tetap Netral dan Tidak Ada Gerakan Mendukung Capres Cawapres Tertentu di Pemilu 2024

oleh -621 views
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sumenep, Nyai Hj. Dina Kamilia, S.T

Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 29 Desember 2023 Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sumenep, Madura, Jawa Timur, Nyai Hj. Dina Kamilia, S.T., angkat bicara terkait munculnya pemberitaan di beberapa media online (termasuk Seputarmadura.com), mengenai deklarasi yang mengatasnamakan kader Fatayat NU Cabang Sumenep yang menyatakan dukungan untuk pemenangan salah satu pasangan calon (Paslon) Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) tertentu di Pemilu 2024.

Pemberitaan tersebut terbit Kamis, 28 Desember 2023, dengan judul “Kader Fatayat NU Sumenep Deklarasi Mendukung dan Siap Menangkan Ganjar-Mahfud di Pemilu 2024

Nyai Hj. Dina Kamilia, S.T. selaku Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Sumenep menyatakan keberatan dengan berita tersebut, yang mengatasnamakan lembaganya mendukung Paslon capres cawapres tertentu.

Sebab, PC Fatayat NU Sumenep sejak awal tidak pernah mengarahkan kadernya untuk mendukung atau memilih paslon capres atau caleg manapun, apalagi mendeklarasikan dukungan pada paslon capres cawapres atau caleg tertentu.

“Setiap kader fatayat NU Sumenep di semua tingkatan bebas memilih paslon capres cawapres dan caleg manapun yang disukainya tanpa membawa embel-embel dan atribut sebagai fatayat di semua tingkatan,” tegasnya.

PC Fatayat NU Sumenep, kata Nyai Dina, tidak pernah mengarahkan kadernya untuk mendukung salah satu paslon atau caleg tertentu. Apalagi, sebagian kader juga menjadi bagian dari penyelenggara pemilu seperti PPS, panwas desa maupun KPPS.

Ia juga menekankan bahwa fatayat NU Sumenep di semua tingkatan kepengurusan secara organisasi tetap konsisten dengan keputusan NU untuk kembali kepada khitthah, tidak terlibat dalam dukung mendukung semua bentuk kontestasi politik praktis.

Menghargai dan menghormati pilihan para pengurus atau kader fatayat NU Sumenep untuk menggunakan hak politiknya secara personal bukan atas nama Fatayat NU Sumenep dan tidak membawa atribut dan simbol fatayat.

“Jika ada gerakan politik praktis mengatasnamakan Fatayat NU Sumenep maka bisa dipastikan itu adalah gerakan personal, bukan representasi organisasi (Fatayat NU Sumenep),” pungkasnya. (Nt/Hen)