Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 13 Desember 2019- Tim monitoring dan evaluasi (Monev) melakukan peninjauan dihari kedua, Jumat, 13 Desember 2019, terhadap bantuan yang bersumber dari pajak rokok dengan fokus di dua kecamatan yakni di Puskesmas Manding dan Batu Putih.
“Bantuan yang di survei hari kedua ini dengan yang kemarin yakni berupa IPAL dan alat kesehatan berupa tabung oksigen, vein finder dan tensimeter mobile,” tutur Koordinator Tim Monev Pajak Rokok Sumenep 2019, Dewi Lestari S.I.P., Jumat, 13 Desember 2019.
Ia menuturkan, pemantauan ke lapangan ini guna memverifikasi sejumlah kelompok penerima manfaat (KPM) dapat merasakan manfaat dan memastikan realisasi anggaran dari pajak rokok tersebut sampai secara utuh.
“Tahun ini Sumenep mendapat alokasi dana sebesar Rp42 miliar bersumber dari pajak rokok,” ujarnya.
Anggaran tersebut terbagi keempat organisasi perangkat daerah (OPD) di Sumenep, yaitu Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh. Anwar, Dinas Kesehatan (Dinkes) dan terakhir adalah Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
“Jadu, monev ini merupakan kegiatan wajib yang dilakukan setiap tahun, untuk mengontrol penggunaan bantuan tersebut benar-benar berfungsi bagi masyarakat,” paparnya.
Yang pasti tugas tim monev, kata Dewi, mengkroscek bantuan tersebut sudah sampai belum, dirasakan tidak oleh masyarakat dan juga memantau apa saja permasalahan-permasalahan yang belum terselesaikan.
“Selama dua hari ini, bantuan itu terealisasi secara maksimal dan mulai dipakai untuk kebutuhan pasien di masing-masing puskesmas,” ungkapnya.
Untuk itu, Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari produk–produk yang ilegal, terutama di bidang konsumsi rokok di setiap harinya. (Yan/Nit)
