Ribuan Anggota Komunitas Pecinta Panther Hadiri Event Abantal Omba’ Asapo’ Angin di Pantai Lombang Sumenep

oleh -269 views

Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 23 September 2019- Ribuan anggota komunitas pecinta mobil panther dari berbagai wilayah hadiri event Abantal Omba’ Asapo’ Angin, di Pantai Lombang, Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Minggu, 22 September 2019.

Komunitas mobil Panther hadir dari berbagai wilayah, khususnya di Jawa Timur. Mulai dari Banyuwangi, Probolinggo, hingga dari Lumajang. Mereka medeklarasikan IPCI Madura Raya.

Selain diisi deklarasi IPCI, event tersebut juga diisi orasi budaya oleh budayawan kenamaan asal Pulau Garam, D. Zawawi Imron. Dia menjelaskan pentingnya melestarikan warisan budaya.

Budayawan asal Kecamatan Batang-Batang itu mengatakan, Pantai Lombang merupakan sesuatu yang langka. Pantai lombang merupakan salah satu pantai yang terawat dan dkelilingi pohon khas, yakni cemara udang.

“Pantai Lombang adalah pantai yang sangat indah yang tidak dimiliki oleh daerah lainnya, karena Pantai Lombang dikeliilingi oleh pohon cemara udang yang indah, sejuk, dan asri,” katanya.

Karena itu, pemilik puisi bertajuk celurit emas itu meminta keberadaan Pantai Lombang bisa berdampak positif bagi masyarakat. Dia juga meminta pantai cemara dirawat dan dijaga dengan baik dari generasi ke generasi.

“Pantai ini harus terus dipelihara, dikembangkan, dan dilestarikan untuk menggali potensi budaya dan potensi wisata yang ada di Kabupaten Sumenep, kabupaten ujung timur Pulau Madura”, jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Sumenep, Akhmad Fauzi mengungkapkan, sebagai kabupaten yang memiliki 126 pulau, tentunya banyak kawasan wisata yang bisa menarik para wisatawan, bukan hanya didaratan saja, melainkan juga dikepulauan.

Oleh karena itu, guna meningkatkan kualitas pelayanan transportasi ke kepulauan, Pemerintah Kabupaten Sumenep segera merealisasikan penerbangan perintis rute Bandar Udara (Bandara) Trunojoyo Sumenep, menuju Pulau Pagerungan Kecamatan Sapeken dalam waktu dekat ini.

“Jika selama ini, akses transportasi dari Sumenep menuju kepulauan terbatas hanya menggunakan kapal laut, namun dalam minggu ini sudah ada tambahan layanan transportasi udara ke kepulauan dari Bandara Trunojoyo menuju Pulau Pagerungan,” kata Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, Achmad Fauzi, SH.

Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Dinas Perhubungan telah berkoordinasi dengan pihak terkait di Pemerintah pusat untuk proses mengalihfungsikan bandara di Pagerungan yang sebelumnya dikelola Kangean Energy Indonesia (KEI) sebagai bandara umum.

“Kami merencanakan peluncuran penerbangan komersial ke Pulau Pagerungan itu pada Rabu (25/09/2019) dari Bandara Trunojoyo. Kita, khususnya masyarakat kepulauan harus mensyukuri keberhasilan ini dan mudah-mudahan menjadi pintu gerbang pembangunan layanan transportasi ke kepulauan di Sumenep,” ujar Wabup Achmad Fauzi.

Wabup menyatakan, penerbangan dari Bandara Trunojoyo ke Pagerungan pulang dan pergi satu kali dalam seminggu, namun manakala respon masyarakat cukup tinggi menggunakan jalur udara itu, tidak menutup kemungkinan ada penambahan jadwal penerbangan minimal seminggu dua kali.

“Penerbangan dari Bandara Trunojoyo ke Pulau Pagerungan menggunakan pesawat ATR milik Susi Air yang berkapasitas sebanyak 12 penumpang,” tuturnya.

Kegiatan “Abental Ombak Asapok Angin” sebagai rangkaian Hari Perhubungan dan Kunjungan Wisata Sumenep (Visit Sumenep) 2019, dihadiri 850 orang dari Isuzu Panther Community Indonesia (IPCI) dan ratusan pecinta seni. (Yan/Nit)