Ketua BM PAN Sumenep : Sosok Ulama Tetap Dibutuhkan Dikancah Politik

oleh -42 views
Ketua DPD BM PAN Sumenep, Hairul Anwar

Seputarmadura.com, Sumenep, Minggu 12 Agustus 2018- Suasana hangat pasca pendaftaran Capres/Cawapres ke KPU beberapa waktu lalu, mulai menyelimuti dunia politik di Indonesia.

Aksi saling serang dan mencari kesalahan para kandidat terus bermunculan. Bahkan, pendukung salah satu Calon Presiden/Calon Wakil Presiden (Capres/Cawapres) yang akan berlaga di pemilu 2019, mulai memunculkan statemen atau berbagai isu untuk memenangkan pasangannya.

Sehingga masyarakat Indonesia saat ini, mulai kebingungan dan bertanya-tanya tentang siapa sosok calon pemimpin Negeri Indonesia, yang layak diberi mandat memegang tampuk kekuasaan selama lima tahun ke depan.

Terhangat sekarang justru statemen Partai Amanat Nasional (PAN), yang menyatakan tidak butuh ‘ulama’. Akibatnya, banyak kader partai politik yang kebakaran jenggot, dengan pemberitaan di media massa.

Sebut saja Hairul Anwar, yang mengaku kecewa dengan pemberitaan di media massa, yang menyebut partai politiknya sudah tidak butuh ‘ulama’, melainkan, yang dibutuhkan Indonesia pada 2019, adalah pemimpin yang ahli dibidang ekonomi.

Tentu saja, pemberitaan tersebut membuat telinga Ketua DPD BM PAN Sumenep ini memerah, dan menganggap pernyataan tersebut salah kaprah.

“Siapa bilang PAN tidak butuh ulama ? PAN adalah partai religius dan agamis, masak dibilang tidak butuh ulama. Ekonom.. ok setuju, tapi tidak harus mengenyampingkan ulama,” kata Hairul Anwar, dengan nada kecewa, Minggu (12/8/2018).

Namun begitu, pihaknya tidak menampik jika di pemilu 2019, Indonesia butuh pemimpin yang ahli dibidang ekonomi. Tapi tidak harus mengenyampingkan ulama, sebagai benteng moral bangsa.

“Kita tetap butuh ulama. Meskipun yang diusung pada Pemilu 2019 kita memilih pemimpin yang faham ilmu ekonomi. Tapi jangan sampai membuang ulama,” tandasnya.

Pengusaha muda yang pada pemilu 2019 akan maju sebagai Bacaleg DPR RI dari PAN ini berharap, masyarakat lebih jeli dan jernih dalam memilih sosok pemimpin, pada pemilu 2019.
Menurutnya, masyarakat jangan mudah diadu domba dan dikibuli oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang hanya mementingkan perutnya sendiri.

“Jangan lupa, 2019 pilih pemimpin yang cerdas dan milenial, yang sesuai dengan hati nurani masyarakat,” tukasnya. (Nit)