Hari Pertama Masuk Sekolah, Kepala SDN Banuaju Barat 1 di Sumenep di Demo Siswanya

oleh -161 views
Siswa SDN Banuaju Barat 1 Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Saat Demo

Seputarmadura.com, Sumenep, Senin 16 Juli 2018- Hari pertama masuk sekolah, Kepala SDN Banuaju Barat 1 Kecamatan Batang-batang, Sumenep, Madura, Jawa Timur, di demo siswanya, Senin (16/7/2018).

Puluhan siswa bersama wali murid di SDN Banuaju Barat 1 membawa poster berisi kecaman kepada Kepala Sekolahnya, bertuliskan ”Tak rela sekolah jadi kuburan dan tempat gembala,” akibat makin sedikitnya siswa di sekolah setempat.

Menurut wali siswa, Nuraini, selama ini Kepala SDN Banuaju Barat 1 kurang bermasyarakat, sehingga terkesan ada jarak. Membuat warga kurang tertarik menyekolahkan anak didiknya ke sekolah tersebut.

“Memang kurang berkomunikasi dengan warga sekitar kepala sekolahnya. Kalau ada guru sukwan, Kepala Sekolah tidak ngajar hanya di kantornya saja,” Kata salah seorang Wali siswa, Nuraini , Senin (16/7).

Bahkan kata Nuraini, pihak sekolah tidak menyediakan seragam dan fasilitas lainnya yang memadai.

“Kami minta Kepala sekolah mundur saja, kalau sekolah tetap seperti ini anak kami akan dipindahkan ke sekolah lain” pintanya.

Sementara Kepala Sekolah SDN Banuaju Barat 1, Nurdi menganggap wajar saja terkait protes wali siswa sebagai bentuk penyampaian aspirasi. Namun pihaknya tidak serta merta akan mengakomodir karena sekolah memiliki mekanisme dan aturan yang harus dijalankan.

“Saya akui tidak berkomunikasi dengan para wali siswa, berhubung mereka rata-rata para kaum ibu-ibu, jadi saya merasa enggan,” dalihnya.

Nurdi, mengakui siswa terus merosot dari awalnya sebanyak 30 siswa sekarang hanya 19 siswa. Karena banyak yang sekolah di lembaga swasta di daerah ini.

“Kemerosotan siswa sudah terjadi sebelum saya masuk di sekolah ini,” tukasnya.

Dijelaskan, saat ini semua guru yang ada sebanyak 8 orang, yakni 3 guru PNS ,5 guru sukwan,” Ini juga jadi problem salah satu guru PNS sudah mau pensiun sedangkan yang guru sukwan nasibnya memprihatinkan,” pungkasnya. (Fik/Nita)