Seputarmadura.com, Sumenep, Selasa 23 Mei 2017- Sejumlah aktivis mahasiswa yang berada dibawah bendera Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, aksi damai ke Polres setempat, Selasa (23/5/2017). Mereka mendesak Polres Sumenep untuk memboikot kegiatan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di daerah.
“Kami meminta Polres Sumenep agar tidak mengizinkan HTI menggelar kegiatan di Bumi Sumekar ini,” tegas Korlap Aksi GMNI, Gopong Sri Ghandi, Selasa (23/5/2017).
Menurutnya, gerakan HTI ini sangat membahayakan bagi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Organisasi kemasyarakatan (ormas) yang berseberangan dengan ideologi negara seperti HTI memang harus dibubarkan agar tidak merongrong keutuhan NKRI. HTI ini kan mau membangun negara Khilafah Islamiyah dan ini sudah tidak mengakui Pancasila sebagai dasar negara. Untuk itu harus dibubarkan,” tukasnya dengan lantang.
Ia mengaku sangat mendukung atas sikap pemerintah terkait pembubaran HTI karena dinilai melanggar konstitusi.
“Kami sangat mendukung pemerintah terkait pembubaran HTI di Indonesia ini,” ungkapnya.
Aksi aktivis GMNI itu mulai dari Taman Adipura menuju Mapolres Sumenep, dengan berjalan kaki.
Sementara itu, Kabag OPS Polres Sumenep, Kompol Ashar Yelly mengaku siap menampung aspirasi GMNI dan akan dilaporkan pada pimpinan. Pihaknya memastikan, sebagai aparat penegak hukum, polisi siap mendukung keputusan pemerintah.
“Kami akan selalu mendukung kebijakan Pemerintah. Sejauh ini, kami belum pernah memberikan ijin kegiatan untuk HTI. Kalau memang ada permohonan kegiatan HTI, maka akan diselesaikan dengan musyawarah,” ujarnya dihadapan aktivis GMNI.
Aksi dukungan pembubaran HTI yang dilakukan GMNI Sumenep, hanya berlangsung sekitar 20 menit. Karena, usai mendapat penjelasan dari aparat kepolisian, para pengunjuk rasa pun membubarkan diri dengan tertib. (Nita)