Bawang Merah dan Bawang Putih Faktor Utama Sumenep Mengalami Deflasi di Bulan Juni 2019

oleh -39 views
https://seputarmadura.com/wp-content/uploads/2019/08/Bawang-Merah-dan-Bawang-Putih-Faktor-Utama-Sumenep-Mengalami-Deflasi-di-Bulan-Juni-2019.jpg
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Syaiful Rahman

Seputarmadura.com, Sumenep, Jumat 2 Agustus 2019- Komoditas bawang merah dan bawang putih menjadi faktor utama Sumenep mengalami deflasi sebesar 0,08 persen pada bulan Juli 2019.

Sedangkan Jawa Timur mengalami inflasi sebesar 0,16 persen dan Nasional juga mengalami inflasi sebesar 0,31 persen.

“Selain itu, komoditas yang juga memberikan andil terbesar mengalami deflasi adalah daging ayam kampung,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumenep, Syaiful Rahman, Jumat (2/8/2019).

Penghitungan angka inflasi di 8 kota IHK (Indeks Harga Konsumen) di Jawa Timur selama Juli 2019, sebanyak 6 (enam) kota alami inflasi dan 2 (dua) kota mengalami deflasi.

Dari 6 kota IHK itu, lanjut Syaiful, inflasi tertinggi terjadi di Kediri sebesar 0,44 persen. Diikuti Banyuwangi 0,39 persen, Jember 0,24 persen, Malang sebesar 0,20 persen,  Madiun 0,17 persen dan Surabaya mengalami inflasi terendah sebesar 0,11 persen.

“Sedangkan kota yang mengalami deflasi adalah Sumenep sebesar 0,08 persen dan Probolinggo sebesar 0,05 persen,” tuturnya.

Syaiful mengungkapkan, dari tujuh kelompok pengeluaran,  dua kelompok mengalami deflasi dan lima kelompok terjadi inflasi.

“Dua yang mengalami deflasi yakni kelompok bahan makanan sebesar 0,43 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jas keuangan sebesar 0,19 persen,” ujarnya.

Untuk lima kelompok yang terjadi inflasi adalah kelompok sandang 0,70 persen diikuti kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,06 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,04 persen. Serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,02 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,01 persen.

“Komoditas utama yang menekan deflasi adalah cabai rawit, cabai merah dan emas perhiasan,” paparnya.

Syaiful juga menambahkan, tingkat inflasi tahun kalender (Januari – Juli 2019) Sumenep mencapai 0,96 persen. Lebih rendah dibandingkan Jawa Timur sebesar 1,32 persen dan Nasional sebesar 2,36 persen.

“Kalau tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2019 terhadap Juli 2018) Sumenep mencapai 1,85 persen. Angka ini juga lebih rendah dibandingkan Jawa Timur sebesar 2,50 persen serta Nasional sebesar 3,32 persen,” pungkasnya. (Yan/Nit)