Seputarmadura.com, Pamekasan, Senin 10 April 2017- Longsor tebing tepi jalan km 17 arah pantura kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur, tepatnya di desa Pamoroh Kecamatan Kadur Pamekasan, terjadi hari Sabtu kemarin.
Akibat kejadian ini akses jalan dari arah Batumarmar, Pasean, Waru dan Pakong ke arah kota sempat terputus hingga pihak BPBD bersama TNI/Polri dan masyarakat berhasil mengevakuasi pohon yang tumbang sekaligus membersihkan jalan dari material longsor.
Untuk mengantisipasi kembali terulangnya longsor tebing tepi jalan itu, Ketua Komisi III DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi meminta BPBD bersama dinas terkait segera mencari solusi cerdas agar kejadian serupa terutama saat turun hujan dengan intensitas tinggi tidak terjadi lagi.
“Memang sudah seharusnya pemerintah melalui dinas terkait melakukan pengkajian dan pemetaan terkait dengan lokasi-lokasi yang sudah wajib diberikan penahan bahu jalan atau apa namanya sehingga ketika terjadi longsor minimal bisa ditahan oleh penahan bahu jalan itu,” ujar Hosnan Ahmadi, Senin (10/4/2017).
Kendati yang terjadi selama ini masih longsor kecil akan tetapi penanggulangan longsor tebing ini pelu dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban jiwa, mengingat lokasinya berada tepat di tepi jalan yang menghubungkan kota Pamekasan dengan wilayah pantura.
“Selama ini longsornya memang longsor kecil karena di wilayah itu hanya ada bukit-bukit kecil tetapi lokasinya berada di tepi jalan sehingga tetap beresiko tinggi menimbulkan kemacetan arus lalulintas dan kemungkinan jatuhnya korban dari para pengguna jalan yang melintas,” tegasnya.
Penahan bahu jalan yang dimaksud kader PAN ini, bisa berbentuk semacam plengsengan tebing atau penambahan bibit pohon penguat terutama di lokasi tebing dengan kemiringan tertentu atau dengan kontur tanah yang rawan longsor.
Terkait dengan kebutuhan anggaran, Hosnan Ahmadi beralasan, bahwa itu merupakan bagian dari 3 program melekat pada BPBD, yakni pencegahan, penanganan saat bencana dan recoveri atau pemulihan pasca bencana.
“Itu kan bagian dari program dan anggaran BPBD, yakni pencegahan, penanganan saat terjadinya bencana dan yang terakhir adalah recoveri atau pemulihan setelah terjadinya bencana, ini perlu cepat dilakukan,” imbuh Hosnan Ahmadi.
Sayangnya, Kepala BPBD Pemkab Pamekasan masih belum dapat dimintai konfirmasi karena sejak hari ini, Senin sampai Rabu besok, menghadiri pertemuan yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, di Kota Pontianak, Kalimatan Barat. (Dre/Nita)