Seputarmadura.com, Sumenep, Sabtu 13 Oktober 2018- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyediakan poli jiwa di 30 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di wilayah setempat.
Poli jiwa ini hadir di tiap-tiap Puskesmas sebagai upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, memberantas penderita penyakit jiwa. Sebab, berdasarkan data di Dinkes bahwa jumlah orang gila di Sumenep sepanjang tahun 2018 sudah mencapai 458 orang.
“Kami berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal kepada penderita penyakit jiwa. Makanya setiap Puskesmas kini tersedia Poli Jiwa yang akan membantu memberikan obat jiwa sampai pasien benar-benar sembuh,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumenep, Kusmawati, Sabtu (13/10/2018).
Ia menuturkan, dari data tersebut penderita gangguan jiwa tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahu sebelumnya. Tahun 2016 tercatat sebanyak 510 orang mengalami ganguan jiwa. Angka tersebut sempat naik di tahun 2017 menjadi 638 orang.
“Penderita gangguan jiwa masuk kategori kejiwaan non pasung. Salah satunya disebabkan tidak bisa mengelola emosi dengan baik, faktor lingkungan, dan keturunan,” ujarnya.
Sampai saat ini ada 18 penderita gangguan jiwa yang dipasung karena dianggap mengganggu ketenangan masyarakat serta kurang percaya pada pengobatan medis.
Kusmawati meminta pada keluarga untuk aktif membawa pasien ke pelayanan kesehatan. Karena saat ini di Puskesmas sudah ada Poli Jiwa. Bahkan sekarang juga sudah ada Posyandu jiwa.
Selain itu, juga penting keluarga dan masyarakat untuk memperlakukan penderita gangguan kejiwaan dengan tidak mendeskriminasikannya setelah kembali ke masyarakat.
“Bagi pasien kejiwaan yang parah kami rujuk ke Rumah Sakit Lawang atau RS. Dr. Soetomo Menur Surabaya untuk mendapatkan pengobatan intensif,” pungkasnya. (Nit)
