Seputarmadura.com, Pamekasan, Selasa 7 Februari 2017- Setelah menulis komentar bahwa GMNI lahir dari rahim PKI dalam akun facebook Addarori Ibnu Wardi, KH Faridudin Tamim bersama Presidium GMNI, DPC GMNI se Madura dan PC PA GMNI se Madura, mengelar Konfrensi Pers Bersama di Sekretariat DPC GMNI, Jl Cokroatmojo Gg X No 17, Pamekasan, Jawa Timur.
Dalam kesempatan itu, KH Faridudin Tamin menyampaikan permohonan maaf dan kembali menegaskan, bahwa komentarnya itu merupakan kelakar yang kemudian disadarinya sebagai suatu kesalahan.
“Karena kesalahan itu merupakan kesalahan pribadi atau tidak ada kaitannya dengan organisasi sospol maupun kemasyarakatan lainnya, maka saya selaku pribadi memohon maaf secara terbuka, khususnya kepada segenap pimpinan dan anggota GMNI,” tuturnya, Selasa (7/2/2017).
Selanjutnya Faridudin Tamim juga mengungkapkan, bahwa komentarnya dalam media sosial itu tidak dimaksudkan untuk melecehkan organisasi GMNI.
“Saya terbiasa berkelakar dengn Addarori pemilik akun namun kemudian saya menyadarinya bahwa itu suatu kesalahan yang harus saya luruskan,” ujar Farid.
Menurutnya GMNI tidak lahir dari rahim PKI sebagaimana komentar yang ditulisnya di medsos karena sesuai sejarah, GMNI adalah hasil peleburan 3 organisasi mahasiswa yang berazaskan Marhaenisme.
Yakni, Gerakan Mahasiswa Marhaenis yang berpusat di Jogyakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka yang berpusat di Surabaya dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia yang berpusat di Jakarta.
Permohonan maaf itu diterima oleh Ketua DPC GMNI Pamekasan Hasan Basri dan disaksikan Ketua PC PA GMNI Pamekasan Nor Faisal yang diwakili Dadang Kusnindar serta segenap anggota dan alumni GMNI.
Konflik yang muncul akibat komentar di medsos itu, diakhiri dengan penandatanganan kesepakatan perdamaian, antara Presidium GMNI yang dimandatkan pada DPC GMNI se Madura dan dipasrahkan pada DPC GMNI Pamekasan.(Dre/Nita)
